ARAHAN VISI DAN MISI
Persekutuan Pemuda Gereja Toraja
Persekutuan Pemuda Gereja Toraja
V i s i
“DISUKAI ALLAH DAN MANUSIA”
Visi ini adalah merupakan pandangan ideal jangka panjang PPGT disemua jenjang yang mesti diperjuangkan untuk dicapai. Untuk itulah PPGT Klasis Sa’dan terpanggil untuk menjawab semua amanat, tanggung jawab dan komitmen bersama dengan mengimplementasikan visi di atas secara berkesinambungan dan konsisten pada setiap jenjang kepengurusan.
Tentulah bukan persoalan yang mudah untuk mencapai sosok manusia (pemuda gereja) yang berkepribadian dan berkarakter ideal agar menjadi manusia yang layak (disukai) oleh Allah sang pencipta dan disukai sesama manusia dalam interaksi kehidupan kita. Tetapi sesungguhnya inilah tantangan untuk mewujudkan postur ideal seorang manusia (pemuda gereja) yang harus diperjuangkan. Dikatakan sebagai postur ideal karna disinilah letak substansinya yakni bagaimana kemampuan membangun hubungan/relasi baik secara vertikal (manusia-Allah) dan hubungan horizontal (manusia-manusia). Hanya dengan Pembaruan Budi; menanggalkan hal yang lama, membenahi diri, menyadari akan dosa dan kelemahan, masuk dalam pertobatan serta melakukan sesuatu yang baik dan berkenan dihadapan Allah. Tentunya kita tidak bisa tinggal diam atas ketidaksempurnaan kita akibat dosa, karna jika ada kemauan dan keinginan untuk berbenah dan memperbaharui diri yakinlah bahwa kita akan menjadi PPGT yang disukai Allah. Manusia pertama yang harusnya menyukai diri kita adalah diri kita sendiri, artinya ada tuntutan untuk mengasihi diri, menaklukkan diri dari kuasa dan kungkungan dosa karena siapa lagi yang akan mencintai diri kita kalau bukan kita sendiri terlebih dahulu. Dengan mengasihi dan mencitai diri kita sebagai suatu karunia Allah yang telah menghadirkan kita di tengah-tengah dunia ini, maka kita menjadi pemuda gereja yang berkarakter, berintegritas dan berdedikasi dalam membangun hubungan dengan sesama.
M i s i
Misi PPGT merupakan tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai visi. Misi PPGT adalah menciptakan “Kader Siap Utus” yang siap dan bertanggung jawab menyatakan tugas dan panggilannya di tengah-tengah kehidupan gereja, masyarakat dan alam semesta. Proses pembentukan “Kader Siap Utus” tersebut dirumuskan sebagai berikut:
Memberdayakan semua kader PPGT untuk memiliki kualitas persekutuan, kesaksian dan pelayanan;
Memperlengkapi para pemimpin muda dengan format pengembangan kualitas persekutuan, kesaksian dan pelayanan;
Mengutus pemimpin-pemimpin muda ke tengah-tengah berbagai ladang pelayanan gereja dan masyarakat untuk menyatakan kualitas persekutuan, kesaksian dan pelayanan;
Misi PPGT tersebut disingkat 3M (Memberdayakan, Memperlengkapi, Mengutus), dimana ketiganya merupakan satu kesatuan proses pengkaderan yang saling mendukung satu sama lain, dan diharapkan setiap kader yang dihasilkan melewati semua proses tersebut. Hasil akhir dari ketiga proses tersebut adalah lahirnya “Kader Siap Utus”.
Yang pertama adalah proses MEMBERDAYAKAN, olehnya itu diharapkan basis pembinaan warga PPGT adalah di jemaat dan Klasis. Model dan sistem serta materi pembinaan yang digunakan adalah yang terbaru, yang kontekstual, dan yang up to date dengan kebutuhan PPGT sekarang.
Yang kedua, adalah proses MEMPERLENGKAPI, yang berbasis di Klasis. Dimana yang akan diperlengkapi bukan kader-kader baru tetapi hasil pemberdayaan di jemaat. Dengan demikian diharapkan pengurus klasis terkonsentrasi untuk memperlengkapi kader-kader jemaat. Pada proses ini diharapkan kader-kader PPGT sudah mampu beraktualisasi secara nyata.
Yang ketiga, adalah proses MENGUTUS, dimana diharapkan “Kader Siap Utus” didorong untuk bersesama dan berkarya dalam lingkup pengabdian yang lebih luas sehingga tidak terkesan bahwa kader-kader PPGT adalah kader-kader yang eksklusif, yang hanya mampu eksis di lingkungan sendiri.
Strategi Penerapan
Strategi di atas bertujuan untuk menghasilkan profil pemuda Kristen yang memiliki sejumlah kualifikasi dan kompetensi. Kualifikasi tersebut dapat digambarkan dalam 4Q dan 3Segitiga. Kualifikasi 4Q adalah sebagai berikut:
Spiritual Quation, yakni kemampuan untuk mewujudnyatakan spiritualitas yang utuh dalam setiap bentuk pelayanan dengan selalu mengandalkan TUHAN;
Emotional Quation, yakni kemampuan untuk memaksimalkan emosi kejiwaan dalam setiap interaksi dengan sesama ciptaan Tuhan yang lain;
Attitude Quation, yakni kemampuan mengejawantahkan kualitas iman dalam bentuk tindakan nyata yang mencerminkan kasih Kristus sebagai pola hidup Kristiani;
Intellectual Quation, yakni kemampuan intelektual yang dimiliki sebagai hasil dari suatu proses belajar baik pada jenjang formal maupun informal dan dimatangkan melalui pembinaan dan pemberdayaan anggota PPGT;
Kualifikasi 3Segitiga terdiri dari:
Segitiga tiga pilar gereja yaitu Iman, Pengharapan dan Kasih
Segitiga Tri Panggilan Gereja yaitu Bersekutu, Bersaksi dan Melayani
Segitiga Kemandirian Gereja yaitu Kemandirian Teologi, Daya dan Dana
Berdasarkan kualifikasi 4Q dan 3S di atas, maka sasaran yang diharapkan adalah dihasilkannya Kader Siap Utus dengan kualifikasi sebagai berikut:
Bertransformasi dari Spiritualitas Vertikalistis menjadi Spiritualitas Utuh;
Bertransformasi dari sikap ingin Dilayani menjadi kesediaan Melayani;
Bertransformasi dari sikap Eksklusif menjadi sikap Inklusif;
Bertransformasi dari sikap hidup Denominasionalisme dan identitas primordialisme menjadi Ekumenis dan Pluralis;
Bertransformasi dari pola orientasi Strukturalistis menjadi Fungsional;
Bertransformasi dari kebiasaan ikut arus menjadi kritis kreatif;
Bertransformasi dari Ekstravagansa life style/konsumerisme menjadi Proportional life style;
Bertranformasi dari Study for Fun/Work for prestige menjadi kompetisi Profesionalisme;
Bertransformasi dari Trouble Maker menjadi Peace Maker;
POKOK-POKOK TUGAS PANGGILAN
PPGT KLASIS SA’DAN 2011-2013
Berdasarkan rumusan Visi dan Misi PPGT di atas, arahan tema dan refleksi terhadap sub tema Konfrensi VIII PPGT Klasis Sa’dan serta dengan mempertimbangkan berbagai konteks pelayanan PPGT dengan pendekatan SWOT Analisis. Maka dirumuskanlah 8 point pokok-pokok Panggilan PPGT Klasis Sa’dan untuk 2 tahun kedepan seiring dengan pelaksanaan Konferensi Ke-8.
Dengan mengacu pada pokok-pokok tugas panggilan tersebut, Pengurus Klasis dan Pengurus Jemaat-Jemaat nantinya secara bersama-sama dalam satu per-arakan akan menterjemahkannya kedalam program kerja dan kegiatan yang visioner dalam lingkup kerja dan pelayanan masing-masing. Pokok-pokok tugas panggilan tersebut menyangkut pengembangan pemahaman, penghayatan, dan pemaknaan terhadap sejumlah issu-issu pokok yang sedang dan akan terus berlangsung dalam kehidupan bergereja, bermasyarakat dan berbangsa.
Pembaruan Diri
PPGT Klasis Sa’dan terpanggil untuk terus-menerus membarui dirinya sebagai dasar untuk mewujdukan pembaruan organisasi, pembaruan gereja dan pembaruan dunia. Dijiwai oleh tema “Beruhlah Oleh Pembaruan Budimu” PPGT Klasis Sa’dan bertekad untuk memulai perubahan itu dari diri sendiri, tidak sekedar kata-kata yang indah tetapi dinikmati, dirasakan, dialami dan dilakukan. Perubahan yang sudah dinikmati dan dirasakan serta dialami dan dilakukan itu akan berdampak pada pembaruan organisasi, pembaruan gereja, pembaruan Toraja, pembaruan Indonesia bahkan pembaruan global.
PPGT Sa’dan Untuk Semua
PPGT menyongsong paradigma baru, yakni “PPGT For All”. Dengan paradigma baru ini, PPGT berkomitmen untuk lebih banyak memberi ketimbang meminta, lebih banyak melayani daripada menuntut, lebih banyak berbuat daripada berbicara, lebih banyak bekerja daripada mengeluh, program dan kegiatan lebih berorientasi kebersamaan daripada persaingan semu, dll. Untuk mewujudkan hal itu, maka PPGT akan mengambil peran-peran inisiator dan fasilitator untuk program-program kepemudaan baik pada lingkup gereja maupun masyarakat. Dengan peran-peran itu, PPGT akan lebih dikenal dan diterima oleh masyarakat secara umum.
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)
PPGT Klasis Sa’dan terpanggil untuk memberdayakan semua potensi SDM yang dimiliki secara optimal melalui upaya-upaya yang terorganisir dan berkelanjutan. Potensi PPGT yang sedemikian banyak dan tersebar itu perlu dikelolah melalui sistem managemen mutu yang professional agar dapat berkontribusi optimal dalam pembangunan PPGT Klasis Sa’dan dan Gereja Toraja serta bermanfaat bagi pembangunan masyarakat Toraja
Pembudayaan Etos Kristen
PPGT Klasis Sa’dan terpanggil untuk menyatakan pelayanan yang ber-etos kristiani, yang anti kekerasan, dan yang berkomitmen tinggi untuk mewujudkan Damai Sejahtera pada konteks pelayanan. Untuk itu kita terpanggil untuk terus terlibat dalam upaya-upaya mendorong pembudayaan etika Kristen baik dalam bidang politik, pemerintahan, ekonomi, hukum, Hak Azasi Manusia, seni dan kebudayaan serta berbagai bidang kehidupan lainnya.
Pengembangan Peran Kebangsaan Di Daerah
PPGT Klasis Sa’dan adalah bagian integral dari Bangsa Indonesia yang turut ikut menentukan perjalanan sejarah bangsa. Untuk itu kita terpanggil mewujudkan peran kebangsaan dalam hal terwujudnya demokrasi dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat. Kita pun terpanggil untuk berkontribusi secara positif, kritis, kreatif dan konstruktif melalui upaya pemberdayaan yang sistematis melalui program dan kegiatan PPGT.
Pengembangan Peran Ekumenis dan Peran Pluralisme
PPGT Klasis Sa’dan terpanggil untuk bersama-sama dengan warga gereja lainnya, dengan kelompok dan organisasi lainnya dari berbagai latar belakang untuk mewujudkan ke-Esaan Gereja. PPGT Klasis Sa’dan harus mengambil inisiatif dalam upaya mendorong kerja sama interdenominasi dan kemitraan dengan semua elemen pemuda dan kelompok-kelompok sinergik. Panggilan ini menjadikan PPGT Klasis Sa’dan sebagai sumber inspirasi dan inisiasi program-program ekumenikal dan pluralis dan bukan sekedar turut berpartisipasi pada program tersebut. PPGT harus menyadari kehadirannya dalam konteks masyarakat dan bangsa yang sangat mejemuk.
Gender dan Feminisme
PPGT Klasis Sa’dan terpanggil untuk mewujudkan masyarakat dan warga gereja yang semakin memberi ruang dan peran bagi perempuan, sekaligus mendorong dan memberdayakan kader-kader perempuan PPGT untuk mengaktualisasikan peran dan potensi diri mereka. PPGT haruslah menjadi tempat yang bebas dan tekanan-tekanan struktural terhadap perempuan, serta menjadi tempat yang kondusif bagi perempuan untuk mengekspresikan peran-peran mereka.
Pelayanan Sosial dan Pemeliharaan Lingkungan
PPGT Klasis Sa’dan terpanggil untuk mewujudkan pelayanan terhadap masalah-masalah sosial dalam konteks pelayanannya. Masalah berbagai penyakit sosial, ketimpangan dan keterbelakangan sosial, ketimpangan hukum, kesiagapan dalam tanggap darurat dalam merespon bencana alam dalam berbagai bentuk, masalah kemiskinan dan mahalnya biaya pendidikan serta masalah kebersihan dan tingkat kesehatan masyarakat yang terabaikan (dampak miras, Napza, HIV.
/AIDS). Dengan demikian maka PPGT Klasis Sa’dan dapat melaksanakan pelayanan secara holistik. Demikian halnya PPGT Klasis Sa’dan terpanggil untuk merawat dan memelihara alam semesta sebagai anugerah Tuhan bagi kehidupan. Kita ikut bertanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan dan pemanasan global yang mengancam kelangsungan hidup penghuni alam semesta. PPGT Go Green dan Water For Life harus menjadi tema kita bersama sebagai bukti keseriusan kita sebagai pemuda gereja yang sadar akan amanat dan mandat Allah atas rumah-Nya (bumi) yakni dengan cara memelihara dan melindunginya.
Pembangunan Kesehatan Masyarakat
PPGT Klasis Sa’dan hendaknya menjadi mitra pemerintah dan institusi non pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Sehat 2010 (Toraja) dan sehat untuk semua yang dicanangkan WHO. PPGT mewujudkan panggilannya dalam memperlengkapi setiap warganya untuk berperan aktif dalam program-program pembangunan kesehatan masyarakat, termasuk upaya penanggulangan dampak miras, Napza, HIV/AIDS serta penyakit lainnya yang dapat menjadi ancaman bagi manusia.
Pengentasan Kemiskinan
PPGT Klasis Sa’dan hendaknya terpanggil dalam upaya-upaya terencana dalam mengatasi kemiskinan dan segala macam problematikanya, mengurangi angka pengangguran serta bertekad menjadikan kemiskinan sebagai musuh bersama yang harus dihadapi dengan strategi dan aksi yang jelas. PPGT terpanggil untuk menjadi seperti Yesus yang sangat sosialis dalam menyatakan keberpihakannya kepada orang yang tertindas, orang lemah, orang miskin, orang yang tertawan dan terbelenggu serta menyatakan aksi nyata dalam bentuk tindakan konkrit.
0 komentar:
Posting Komentar